Puisi Remy Sylado

Puisi Remy Sylado




Puisi mbeling ialah jenis puisi kontemporer. Kata mbeling berasal dari bahasa Jawa yang berarti nakal, susah diatur, memberontak. Sesuai dengan namanya, puisi mbeling adalah bentuk puisi yang tidak mengikuti aturan-aturan pada penulisan puisi pada umumnya.

Dasar puisi mbeling adalah main-main, maka kata-kata tak perlu dipilih-pilih lagi. Maka kebanyakan puisi mbeling menggunakan kata-kata sindiran, olok-olok, ejekan, bahkan kritikan terhadap puisi yang kaku itu sendiri.

Selain berisi sindiran, puisi Mbeling juga selalu menyajikan diksi-diksi dan kandungan makna yang membuat kita tertawa baik dalam hati, maupun langsung. 

Jika diperhatikan, maka puisi mbeling sering memuat hal-hal lucu di dalamnya, dengan tujuan menghibur pembaca juga. 

Puisi mbeling memiliki ciri-ciri mengutamakan unsur kelakar. Pengarang memanfaatkan semua unsur puisi berupa bunyi, rima, irama, pilihan kata, dan tipografi untuk mencapai efek kelakar tanpa ada maksud yang disembunyikan (tersirat).

Berikut beberapa puisi-puisi Remy Sylado yang menggelitik, yang wajib dibaca sebagai bahan referensi pembelajaran puisi dan dan untuk pengetahun kita di bidang sastra dan puisi. 

Puisi Remy Sylado 


Presiden – Remy Sylado
Presiden


Presiden pertama
bermain mata dengan komunis.

Presiden kedua
bermain mata dengan kapitalis.

Presiden ketiga
bermain mata dengan presiden kedua.

Presiden keempat
tidak mungkin bermain mata.

Teks Atas Decrates – Remy Sylado
Teks Atas Decrates


Orang Perancis
berpikir
maka mereka ada
Orang Indonesia
tidak berpikir
namun terus ada


Potret – Remy Sylado
Potret


Anak-anak berlari-lari, lalu
Bernyanyi, “Ambilkan bintang, Bu!” setelah itu
Berkata, “Pak, ‘bu, minta uangnya.”

Semua terdiam tak memperhatikan

“Lapar, belum makan,” wajah memelas

100, 200, 500, 1000 rupiah
Senyumlah sang anak, ia pergi
Berlari bernyanyi kembali
Potret bangsa sore ini


Nalam Tentang Tikus – Remy Sylado
Nalam Tentang Tikus


Berfoya-foya dianggapnya harus
demikian gaya hidup bini pejabat
Sejak suami berhenti jadi tikus
ia tak punya kesempatan mengerat


Olahraga – Remy Sylado
Olahraga


olahraga
orang kota
mengangkat barbel
di fitness centre

olahraga
orang desa
memacul tanah
di sawah ladang

yang satu
mencari sehat
karena anjuran
yang lain
menemukan sehat
karena telanjur

Itulah beberapa puisi Remy Sylado yang wajib diketahui, dari banyak puisi karya Remy Sylado. Puisi-puisi Remy Sylado tentunya akan tetap abadi, akan tetap membumi, terlebih puisi mbeling yang ia ciptakannya, sekaligus sebagai penggagasnya.

Kini Remy Sylado telah meninggal dunia, hari Senin (12/12/2022) di tanggal yang cantik, seperti karya-karyanya yang selalu cantik dan dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia. 

foto: beritabaru.co

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Puisi Remy Sylado "

Posting Komentar

tulis komentar anda yang paling keren di sini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel