Salah atau Benar Kata 'Membersamai'? Begini Penjelasannya...
12 Okt 2023
23 Comments
Akhir-akhir ini, saya sering melihat banyak warganet yang menuliskan atau mengucapkan kata yang terkesan rancu, bahkan ada juga kata asing yang dikombinasikan dengan kata dalam bahasa Indonesia dalam sebuah unggahannya di media sosial.
Dari banyaknya unggahan tersebut, kekhawatiran saya muncul terhadap para pelajar atau mahasiswa, bahkan masyarakat pada umumnya, bahwa jika mereka terus menerus mendengar kata tersebut secara berulang dan sering melihatnya dalam sebuat status atau postingan di media sosial, Saya khawatir akan terjadi kesalahpahaman bagi perkembangan bahasa.
Namun perkembangan bahasa pun sangat wajar adanya. Karena bahasa bersifat dinamis dan abritrer. Mungkin para pakar bahasa harus lebih hati-hati dalam menerima dan merumuskan ajuan kata yang sebelum pada akhirnya masuk ke dalam KBBI. Terlebih pengajuan kata baru bahasa Indonesia sangat mudah sekali untuk diajukan, karena kini dalam bentuk digital dan daring.
Dengan banyaknya orang-orang secara rutin menggunakan kata tersebut, maka kemudian mereka akan menyangka bahwa kata tersebut merupakan kata yang sudah sesuai, tetapi belum tentu sudah resmi ditetapkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Lalu bagaimana dengan kata membersamai? Apakah sudah masuk dalam KBBI sebagai rujukan resmi penggunaan kata dalam berkomunikasi baik secara tulisan maupun verbal?
Apakah 'Membersamai' Tertera dalam KBBI?
Sebelumnya kata 'membersamai' tidak tertera dalam KBBI. Namun istilah tersebut sudah banyak digunakan oleh warganet di media sosial dan penulis di media online. Akhirnya pada tahun 2019 ada pengguna bahasa yang mengusulkan kata tersebut untuk dimasukan ke dalam KBBI, dan akhirnya di tahun yang sama, kata tersebut masuk dalam KBBI.
Jika kita buka KBBI daring, ada kata induk 'sama'. Jika pun ingin menambah imbuhan ber- maka menjadi 'bersama'. Lalu keterkaitan pada induk kata 'sama' maka muncul juga 'membersamai'
Lalu bagaimana dengan 'Membersamai'? Membersamai adalah kata dasar yang dibentuk dengan imbuhan awal mem- dan ber- serta dilanjutkan diakhirnya ada imbuhan -i yang masih sesuai dengan kaidah penyusunan imbuhan. Karena kata dasarnya 'sama', jika disisipi imbuhan mem- ber- dan -i, maka akan menjadi 'mem-ber-samai-i' yang memiliki makna berbeda dengan induk katanya, yaitu bersama-sama dng; menyertai; mengiringi.
sama1 » mem.ber.sa.ma.i
⇢ Tesaurus
v bersama-sama dengan; menyertai; mengiringi
Mungkin juga orang-orang memakai kata tersebut untuk kepentingan estetika kata dalam berujar atau berkomunikasi. Biasanya, kata akan terkesan estetis karena jarang digunakan oleh masyarakat. Tiba-tiba seseorang menggunakan 'membersamai' ketimbang menggunakan kata 'menyertai' atau mengiringi. Maknanya sama, hanya saja secara morfologi berbeda.
Namun lagi-lagi jika dipelajari lebih dalam, estetika kata itu juga tidak hanya dalam bentuk kata yang asing didengar atau diucap, tetapi estetika itu muncul jika ada kata lain yang terbentuk sesuai dan atau frasa atau klausa dan kalimat yang tersusun secara estetis serupa penyusunan diksi dalam sastra.
Seperti kita ketahui, imbuhan itu banyak fungsinya, tergantung dari kata dasar apa yang akan kita gunakan. Contoh; kata dasar 'sama', jika menggunakan imbuhan ber- maka akan terbentuk kata 'ber-sama' dan akan memiliki makna yang berbeda, yang asalnya kata sifat. Maka jika diikuti dengan imbuhan ber-, maka akan memiliki makna kata adverbia atau kata yang menjelaskan verba, adjektiva, adverbia lain atau kalimat. Namun bisa juga 'ber-sama' memiliki makna kata numeralia atau kata bilangan, dan bisa juga mengandung makna kata verba atau kata kerja.
Begitu juga dengan 'membersamai', maknanya tentu saja akan berbeda dengan indu katanya sendiri. Membersamai memilki kelas kata verba atau kata kerja. Proses terjadinya kata kerja karena adanya imbuhan ber yang bermakna melakukan tindakan.
Jadi, membersamai adalah tindakan seseorang terhadap subjek lain dalam melakukan aktifitasnya secara bersama-sama. Dalam bahasa sunda bisa disebut 'babarengan'
Menggunakan Kata 'Membersamai' dalam sebuah Kalimat Sederhana
Jika tadi sudah kita ketahui, bahwa 'membersamai' sudah jelas masuk dalam KBBI. Maka sudah sangat jelas kita bisa menggunakan kata tersebut dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun tertulis.
Adapun contoh kalimat sederhana yang bisa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. yakni;
1. Membersamai Ibu di rumah meski sebenarnya sebentar lagi saya harus bekerja.
2. Membersamai kekasih hati yang tengah belajar menari
3. Membersamai teman terbaik di pesta ulang tahunnya
Dari contoh kalimat di atas, terlihat bahwa 'membersamai' pada umumnya sering digunakan di awal kalimat. Namun ada juga yang penggunaannya di tengah kalimat, yaitu; "Terima kasih kepada ibu dan bapak guru yang telah membersamai kita dalam proses belajar di sekolah."
Kesimpulan
Tidak heran membersamai menjadi salah satu kata yang masuk dalam KBBI. Sebab bahasa bersifat dinamis dan arbriter.
Manasuka atau Arbitrer berarti tidak terdapat suatu keharusan bahwa suatu rangkaian bunyi tertentu harus mengandung arti yang tertentu pula. Makna sebuah kata tergantung dari konvensi (kesepakatan) masyarakat bahasa yang bersangkutan (Keraf, 2004: 2).
Wajar adanya jika banyak kata baru yang muncul dalam setiap tahunnya. Terlebih di era revolusi industri 5.0 ini perkembangan bahasa akan sangat pesat sekali. Keterlibatan masyarakat dalam bersosialisasi dan mencari informasi secara global dapat mendorong perkembangan bahasa lebih cepat dan dinamis.
Jadi, dari berbagai rujukan dan sumber yang saya pelajari, bahwa 'membersamai' bukanlah kata yang keliru, bukan juga kasus baru dalam permasalahan bahasa.
Mari bijak berbahasa sesuai dengan kaidah-kaidah kebahasaan dan jangan terpengaruh dengan sesuatu yang terkesan indah tetapi salah. Cek terlebih dahulu pedoman-pedoman kebahasaan yang sudah terancang rapi oleh pemerintah atau Badan Bahasa. Terima kasih. (Ihsan Subhan)
*Dilarang copy-paste artikel ini, terkecuali menyematkan sumber dan nama penulisnya. Terima kasih.
doa saya akan terus membersamai semua kawan-kawna blogger nusantara yang peduli dengan budaya dan kearifan lokal. ahahaha asyik juga ya pake kalimat membersamai.
BalasHapuslike this!!!!
salam blogger nusantara n salam rahayu
wahono secret
Bahasa memang selalu berkembang, ya. Makin banyak yang menggunakan, lama-lama pasti juga masuk ke KBBI. Ini seperti kasus serapan bahasa, ada yang tidak sesuai kaidah, namun karena sudah kaprah digunakan akhirnya diputuskan juga sebagai kaidah.
BalasHapusMisalnya, kata syahadat, jika mengikuti kaidah seharusnya syahadatu. Tapi karena sudah kaprah syahadat, maka yang dimasukkan ke KBBI adalah kata syahadat.
salam...
Setelah membaca artikel ini, saya jadi tahu tentang asal muasal kata "membersamai" dan cara menggunakannya dalam kalimat. Tidak ragu juga menggunakan kata "membersamai" dalam literatur karena merupakan kata yang baku yang ada dalam KBBI. Terima kasih ya!
BalasHapusTerima kasih, Bang, karena Anda konsisten menulis tentang sastra dan bahasa Indonesia. Untuk penambah wawasan dan pengetahuan bagi teman-teman bloger.
BalasHapusKayaknya pertama kali denger membersamai itu pas mulai ngantor deh, terus atasan itu kalo meeting ada kata-kata membersamai terus semacam jadi motivasi :D ternyata tahun 2019 memang baru masuk KBBI yaah
BalasHapusMembersamai, kosakata baru berdasar serapan kata daerah yaitu Bebarengan ( bareng ).
BalasHapusHampir ga pernah pake kata ini sih, kebiasaan pakai bahasa santai sehari-hari yang ngga terlalu formal. Mungkin ini perlu diperhatikan oleh mc acara formal atau orang-orang yang suka menulis ilmiah.
BalasHapusSering mendengar dan membaca kata ini, ternyata sebelumnya tidak ada di KBBI ya. Tapi inilah menariknya bahasa, ada banyak kata-kata yang awalnya hanya digunakan pada ragam sehari-hari akhirnya menjadi baku karena banyak digunakan
BalasHapusAkhirnya, saya menemukan jawabannya dalam blog ini. Karena teman-teman saya sering memakai kata membersamai. Artikelnya sangat bagus dalam menjelaskan konteks kata ini.
BalasHapusKata "membersamai" ini akrab didengar melalui ucapan beberapa motivator yang biasa saya ikuti di sosial media. Sempat menjadi perdebatan di antara teman kami, karena fakta awalnya kata tersebut belum ada di KBBI
BalasHapusSepertinya banyak kosakata baru yg diciptakan netizen yah, tapi keren lho ini bisa beneran masuk KBBI.
BalasHapusKata 'membersamai' adalah sebuah kata yang sah dalam Bahasa Indonesia. Kata ini telah dimasukkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pada tahun 2019. Dalam Bahasa Indonesia, imbuhan seperti "ber-" dan "-i" digunakan untuk membentuk kata kerja dari kata dasar. 'Membersamai' adalah kata kerja yang berarti melakukan tindakan bersama-sama dengan atau menyertai seseorang dalam suatu aktivitas.
BalasHapusPenggunaan kata-kata baru dalam bahasa adalah hal yang wajar, dan bahasa adalah entitas yang dinamis. Penggunaan kata-kata baru sering kali muncul karena perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan perkembangan masyarakat. Oleh karena itu, kata 'membersamai' adalah kata yang dapat digunakan dalam komunikasi bahasa Indonesia yang benar dan sesuai dengan KBBI.
Penting untuk menggunakan kata-kata dengan tepat dan benar sesuai dengan pedoman kebahasaan yang ada, dan kata-kata yang telah diakui oleh Badan Bahasa dan Sastra. Terima kasih atas penjelasan yang informatif ini!
Itulah pentingnya membuka KBBI terbaru,. Setiap edisinya KBBI bertambah tebal karena banyak kata baru yang dimasukan. Kata yang dulu kita anggap kata slang pun banyak yang sudah masuk ke dalam KBBI
BalasHapusSaya baru tahu kalau "membersamai" itu kata baru dalam KBBI, makasih banget informasinya. Oh ya, terkadang saya juga kalau bikin tulisan di blog masih sering melihat aplikasi KBBI agar kata-kata dalam artikel maknanya tidak rancu.
BalasHapusDulu waktu zaman kuliah, dosen juga ngingetin ga ada istilah "membersamai". Tapi emang istilah ini terkesan estetik jadi banyak dipake orang-orang wkwk dan ternyata udah masuk KBBI juga. Yah begitulah sifat bahasa yang arbitrer ya Kak
BalasHapusWah, terimakasih infonya. Sering pakai juga kata "membersamai" di beberapa artikel. Akhir-akhir ini sering nyempetin waktu buat belajar menulis yang serius, jadi nambah wawasan baru nih terkait arti kosakata
BalasHapusSalah satu yang menyenangkan dari Bahasa Indonesia yang selalu berkembang dan membuat banyak bahasa baru yang dilihat kesesuaiannya dan kemanfaatannya supaya berbahasa lebih baik
BalasHapusapakah awalnya kata membersamai dipermasalahkan dalam dunia kepenulisan? Klo iya, saya kok kudet ya, baru tahu.
BalasHapusSaya benar-benar baru tahu bahwa kata membersamai ini awalnya gak masuk KBBI ya. Wkwkwk, benar sih, seiring perkembangan zaman, pasti ada aja kata kata baru di KBBI. Bukan gak mungkin kata Mengsedih bisa masuk juga, meskipun kejauhan sih, kata meng lalu disambung kata sifat ya.
BalasHapusKata Membersamai memang sering sekali dilafalkan dan tertulis di kehidupan sehari hari
BalasHapusTerima kasih untuk ulasan yang mencerahkan terkait salah atau benar kata membersamai. Setuju, sebelum memakai sebuah kata, jika ada keraguan sebaiknya cek dulu di KBBI atau pedoman kebahasaan yang lainnya
BalasHapusJujur saya lebih suka menggunakan kata "menemani, menyertai, mendampingi" karna lebih simpel
BalasHapusAwalnya saya ragu, dan lebih yakin menggunakan kata menyertai atau mendampingi, mungkin juga menemani. Tapi sekarang sudah jelas semuanya....terima kasih...
BalasHapus