Kenangan Ngeblog di Zaman Friendster, Berkatnya Saya Jadi Juara Menulis Cerita


Interface jejaring sosial Friendster (foto: sisidunia.com)

sudutkerlip - Dulu saya adalah seorang siswa SMA di tahun periode 2003-2006. Ingat jelas di kepala saya, dahulu kala ketika warung internet di kota (Cianjur) saya baru bisa dihitung dengan jari, kira-kira yang saya tahu adalah warung internet hanya berada di kantor pos, di telkom, Cianjur Mall, dan di tempat kursus komputer. Waktu itu di tempat kursus komputer pun hanya ada dua lokasi, yang satu di dekat kantor Polsek kota, dan satunya lagi di Pamoyanan.

Saya adalah siswa yang sangat menyukai perkembangan teknologi, apalagi teknologi internet. Media Sosial yang secara aktif diakrabi adalah yahoo masanger, MIRC, dan Friendster.

Ketiga media sosial yang saya sebut, masing-masing mempunyai kenangan yang berbeda. Namun di sesi Curhat kali ini, saya ingin membahas terkait Jejaring Sosial yang berlogo emoticon senyum terlebih dahulu. :)

Ya. Benar. namanya Friendster.

Sesuatu yang bisa membuat saya bahagia. Di sana saya menemukan banyak sekali teman di luar kota, bahkan ada juga teman dari luar negeri.

Keunikan friendster pada waktu itu, sebenarnya hampir mirip dengan facebook. ada kolom untuk membuat update status dan ada ruang untuk berbalas komentarnya juga.

Waktu itu yang saya tulis banyak sekali, mulai membuat quote atau kutipan-kutipan tentang cinta, tentang kehidupan, tentang keluarga, dan juga tentang persahabatan. Dari dulu saya memang sangat senang sekali dengan puisi. Namun jika diingat-ingat, mungkin puisi-puisiku dulu amat sangat standar. Tapi jika ada seseorang yang mengkomentari puisiku, tidak sedikit juga yang mengapresiasinya. hehe.

Friendster. Hmmm. Di Friendster itu, saya juga sering upload foto. Foto-foto yang saya upload seingat saya, itu ada menu khusus, dia punya bar yang diberi nama 'galery'. Nah, di sana juga kita bisa membuka foto-foto teman kita yang sudah terhubung dan tidak dimode private.

Oh iya. ada keunikan yang berbeda tentunya dengan Facebook. Di Friendster itu, kita bisa mengubah latar belakang atau background halaman Profile kita loh. Nah, ganti-ganti background pun bisa dibilang hoby untuk para member friendster. Termasuk saya juga. Bahkan saya sering menggantinya dengan gambar-gambar yang sudah saya buat sebelumnya, biar berbeda dari orang lain. Tentunya waktu itu saya sudah menggunakan editing photo, seperti Corel dan Photoshop. Hanya versinya tidak sekeren dengan versi zaman now.

Salah satu yang bikin seru memainkan Friendster itu adalah saling menyapa di kota pesan. Ada icon amplop di halaman profile. Nah di sana kita bisa menulis pesan atau surat, layaknya saling berkirim email pada zaman sekarang.

Ah... Friendster. Sungguh, saya kangen sekali dirimu.

Sebenarnya kalau ditanya 'Apa masih ingat, teman-temanmu di friendster?' Jujur. Kalau saya sih lumaya sudah lupa sekali. Nama-nama teman dan wajah-wajahnya seperti apa, saya sungguh lupa. hehe.

Tapi satu hal yang berkesan itu, dulu ada beberapa orang yang sehoby dengan saya. Sempat kita saling berkomentar soal puisi yang kami buat. Duh, lupa namanya, bahakan saya tidak ingat dia tinggal di mana.

Nah, seingat saya dulu dia sempat mengajak saya untuk itu lomba menulis kisah nyata atau bisa dibilang menulis cerpen. Lomba tersebut saya ikuti, tanpa berpikir panjang, hampir setiap malam saya terus bereksplorasi untuk menulis cerita yang baik dan keren, biar bisa jadi pemenangnya.

Menjelang deadline, akhirnya saya kirim cerita saya via email. Oh iya penyelenggaranya adalaj penerbit buku 'QultumMedia' di Jakarta. Saya mengikuti lomba secara online, waktu itu (mungkin) penerbit buku ini, adalah perusahaan yang pertama kali menyelenggarakan sayembara menulis secara online.

Karena yang saya tahu, sangat jarang sekali, bahkan saya pun baru kali pertama mengikuti lomba semacam itu melalui internet.

Akhirnya hari pengumuman pun tiba. Saya buka website penerbit tersebut. dan setelah dilihat, nama saya masuk ke dalam tiga besar. Masing-masing juara satu, dua, dan tiga akan mendapatkan uang sebesar 500 ribu, ditambah piagam penghargaan.

Piagam Penghargaan yang sudah rapi terbingkai dan selembar bukti pembayaran berlogokan Western Union, telah sampai di rumah. Apa yang saya lakukan setelah itu, yaaa... langsung cabut ke kantor pos dong. hehe.

Friendster... kau sekarang sudah tiada. Terima kasih banyak ya. Karena kamu, dulu saya bisa mengekspresikan hoby saya dengan teratur. Bahkan ketika saya tidak punya uang untuk pergi ke warnet, saya sering pinjam ke teman.

Oh hampir lupa. Kalau Facebook itu sering kita panggil FB (dengan ejaan bahasa Inggris). Nah Friendster pun, dulu sering kita panggi dengan sebutan FS. Oh God. jadi ingat saya ada pengalaman unik chat di Yahoo Messenger. Ini ada kaitannya dengan FS. Tapi ceritanya nanti saja, di Curhat Jejaring Sosial Zaman Old versi Yahoo Messenger ya... (Ihsan Subhan)    

#Friendster #JejaringSosial #MediaSosial #SosialMedia #ZamanOld

   

Berlangganan update artikel terbaru via email:

14 Responses to "Kenangan Ngeblog di Zaman Friendster, Berkatnya Saya Jadi Juara Menulis Cerita"

  1. Berkah banget yaaa bisa ngeblog di era friendster dan bisa menang lomba nulis pulaak.
    keren, euy.
    mantuull sangat!

    BalasHapus
  2. Aku main Friendster dulu sebentar aja sih. Seru ternyata ya kala itu. Sekarang kalau ingat paling cuma mesem2 hahahaha :) Mantap deh mas nulis udah lama juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi terkadang, meskipun yang sebentar, biasanya sangat berkesan. pasti terasa kembali ya mesem2nya, hehehe

      Hapus
  3. Toss lah Saya juga sempat main FS . Seruuu banget ya tapi Tak lama semua teman dekat pindahan ke multiply.. kalau universalnya emang fs ya entah pada kemana semua sih pada pensiunan ngeblognya sih kebanyakan pada lanjut nulis novel Sementara saya gini-gini saja ngeblognya. Nggak papalah yang penting tetap konsisten nulis wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siiip Toosss yak... :) Bagaimana dan dengan apa cara menulis kita. Yang terpenting menulis. Bahkan menulis atau tidak, sebenarnua kita sedang menulis kehidupan kita d dunia. Salam mbak Aisyah...

      Hapus
  4. luar biasa nih... friendster emang banyak kenangan ya, saya juga sempet sedih waktu FS hilang karena banyak foto dan kenangan yang tak terselamatkan. padahal lumayan banyak sih itu ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Friendster memang legendaris yak... Meski kenangan yang tersimpan di friendster sudah lenyap. Namun kenangan yang paling kekal akan selalu tersimpan di hati kita. :)

      Hapus
  5. Wah keren, veteran banget ngeblog dari FS. Aku juga mantan pemakai FS tapi bukan buat blog, sekedar ya main sosmed aja hahaha. Coba posting puisi-puisi lamanyaaa~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Friendster seru ya mbak. Saya dari dulu sudah sok-sok-an jadi penulis mbak. Hahaha. Terutama jadi penyair.. meski sedang belajar dan pengetahuan masih rendah banget. Oh ya. Puisi puisi lama saya ada jg di blog ini yang tahun 2008. Tapi nanti saya posting ya yang semasa SMA (2003-2006)

      Hapus
  6. Wahhh saya belum merasakan kehadiran friendster, cuma sekedar tau dikit-dikit saja pada waktu itu... Sepertinya saya belum lahir di jaman itu hhuw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha... Jangan bicara belum lahir di zaman friendster. Saya jadi minder nih, karena terkesan sudah tua banget. Hahaha.

      Hapus
  7. Hihi, dulu pertama kali kenal medsos yang friendster, tapi cuma sebentar karena keburu kenal sama Multiplay dan fb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Meski sebentar, tapi kamu sudah mengalaminya. Dan selamat ya, karena sudah mengalami main friendster

      Hapus

tulis komentar anda yang paling keren di sini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel