Puisi Tentang Bencana Banjir Cianjur

Puisi tentang banjir

Puisi Tentang Bencana Banjir
 -- Banyak puisi yang menceritakan tentang bencana alam, dan salah satunya adalah puisi tentang banjir. Puisi Banjir tentunya akan sangat menarik dan memukau jika puisi tersebut ditulis dengan hati, ditulis dengan perasaan, dan ditulis berdasarkan pengalaman.

Banjir merupakan suatu kondisi di mana air meluap dari sungai, danau, atau laut dan menyebar ke daerah yang biasanya tidak terendam air. 

Banjir dapat terjadi karena hujan yang sangat deras, longsor, atau perubahan alam yang menyebabkan naiknya permukaan air seperti pasang laut. 

Banjir dapat menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur dan properti, serta mengancam keselamatan manusia dan hewan. 

Oleh karena itu, penanganan banjir harus dilakukan dengan cepat dan tepat agar dapat meminimalkan dampak buruk yang ditimbulkan.

Puisi Tema Bencana Banjir 


Secara visual, puisi dapat dibayangkan sesuai dengan imajinasi si pembacanya masing-masing. Namun puisi akan lebih terasa visualisasinya, jika si pembaca pun pernah mengalami kejadian yang tertulis di dalam puisi tersebut. 

Di bawah ini adalah puisi yang diambil dari kejadian bencana alam banjir yang ada di Cianjur. Sila simak Puisi Banjir Cianjur dengan judul; Malam-malam Hujan dan Kepada Air yang Banjir. 

Judul: Malam-malam Hujan

Karya: Ihsan Subhan

Malam yang hitam tadi
adalah malam yang menggetarkan hati
dalam gelap kami menyelami diri
menatap jalan jadi sungai terpanjang
melihat air mengalir kencang
ia melahap dinding-dinding rumah
menelan perabotan yang teramat lemah
dari dalam kamar, 
kami naik ke atas ranjang
kami simpan lendir nestapa
di atas meja yang mengambang
kami satukan air mata kami
dengan lidi-lidi hujan
kami biarkan kepala dan tubuh kami 
basah hingga kering dan pasrah

Malam yang hitam tadi
adalah hujan yang dingin dan 
menusuk, hingga terasa membeku
sampai ke denyut nadi

Cianjur, 20 Maret 2023

Judul: Kepada Air yang Banjir

Karya: Ihsan Subhan 

Air, 
tenangkan dirimu
berjalanlah di tempatmu paling nyaman
bukan di tempat yang bukan dirimu

Air, 
jangan kaurenggut senyum kami
mengalirlah pada tempatnya
mengalirlah dengan damai
dengan keteduhan serupa embun
dengan kesucian seperti mata air
dengan kebeningan cinta di dalamnya

Air, 
Jangan kau banjiri kota kami
usai gempa kemarin, kami masih tersakiti

2023

Itulah tadi Puisi Bentang Bencana Banjir Cianjur, yang ditulis dari kejadian bencana alam banjir yang terjadi di kabupaten Cianjur Jawa Barat.  


  

Berlangganan update artikel terbaru via email:

24 Responses to "Puisi Tentang Bencana Banjir Cianjur "

  1. Lagi banjir kah sekarang mas di Cianjur? Klo iya moga lekas surut ya, dulu pengalaman ngerasain banjir g enak banget yg jelas susah buat dapetin air minum yang bersih karena sumur kecampur air kotor

    BalasHapus
    Balasan
    1. dulu sempat banjir, beberapa bulan setelah musibah gempa terjadi.

      Hapus
  2. Nah, ini. Manakala didokumentasikan dalam bentuk karya sastra seperti ini, banjir memang indah. Akan tetapi, dalam dunia nyata kita bahkan tidak bisa alias tidak sempat berkata-kata lagi ketika banjir mendadak datang.

    BalasHapus
  3. Sebagai orang yang sering kebanjiran saat musim hujan, tau banget rasanya ketika air datang tengah malam. Ketika yg lain enak enakan tidur, lah harus angkat angkat banyak barang.

    Tiap hujan turun selalu ada rasa sedih yg menghantui

    BalasHapus
  4. mudah2an mas ihsan suatu saat bisa menulis puisi tentang banjir yang isinya menyadarkan orang2 supaya tidak buang sampah sembarangan agar banjir tidak mudah datang menghampiri..hehe.. memang tidak semua banjir datang karena sampah yang dibuang sembarangan, akan tetapi salah satu penyebabnya terkadang karena kesalahan manusia juga :D.. semoga dengan keindahan kata2, hati pembaca puisi bisa tersentuh dan meninggalkan kebiasaan buruk tersebut.

    BalasHapus
  5. Gempa yang kemudian disusul dengan banjir di Cianjur adalah momen yang membuat banyak warganya trauma, tapi mudah-mudahan juga menjadi pelajaran untuk kita semua dalam menjaga alam semaksimal mungkin dan mudah-mudahan puisi banjir Cianjur ini menjadi pengingat bahwa Cianjur pernah mengalami masa porak poranda yang kemudian masyarakat Indonesia sebagai saudara setanah airnya saling bahu membahu keluar dari bencana alam ini

    BalasHapus
  6. Membaca puisi ini jadi ingat kembali soal banjir di CIanjur ini semoga kedepannya tidak terjadi lagi dna bumi kita kembali membaik, semoga mereka yang sudah mengalami kejadian ini diberikan kekuatan untuk bangkit lagi, nulis lebih banyak lagi kak puisinya, saya suka bacainnya

    BalasHapus
  7. Ternyata membaca puisi tentang bencana bisa membuat kita merasa haru sekaligus tersisipi rasa ngeri. Juga terasa mencekam karena membayangkan suasana saat terjadinya bencana tersebut

    BalasHapus
  8. Nyesss banget puisinya, saya paling suka puisi kepada air yang membanjir. Kena banget pas bagian jangan kau rusak senyum kami. Mengalir pada...

    BalasHapus
  9. Puisi ini benar-benar mengiris. Bagaimana banyak orang menyepelekan masalah air bah ini ya. Semoga puisi ini bisa menyadarkan kesadaran orang lain akan pentingnya menjaga lingkungan. ❤️

    BalasHapus
  10. Mengharu biru ya puisinya apalagi sambil membayangkan bencana banjir yang mendeeru dan menerpa. Ntar perlu dibikinin youtubenya saat ngebacain nih, biar makin meresapi lagi

    BalasHapus
  11. Usai gempa, banjir..semoga diberikan kesabaran pada warga Cianjur, akan ada kemudahan setelahnya, Insya Allah.
    Puisi-puisinya selalu dalam maknanya, Mas, makasih sudah menuliskan dan membagikannya

    BalasHapus
  12. Wah justru di tempat saya sudah sebulan ga turun hujan mas. Kami sedang kesulitan air

    BalasHapus
  13. Banjir tidak lagi terlihat menakutkan ketika dituangkan dalam bentuk karya sastra. Malah terlihat dalam maknanya ketika menjadi rangkaian kata indah.

    BalasHapus
  14. Menarik sy bacanya, istilahnya pakai diksi "lidi-lidi hujan", emang iya sih hujan itu kalau slowmo kaya lidi² air gitu yang turun dari langit ...
    Untung pakai kata "lidi", kalau "sedotan" ya nyampah jadinya, kalau lidi lumayan bisa jadi sapu lidi kalau dikumpulin 😅👍

    BalasHapus
  15. Saya juga pernah ngalamin mas sedih rasanya kalau di ingat kebetulan saya dari bandung salam untuk cianjur

    BalasHapus
  16. Aku suka banget sama puisi yang pertama. Tergambar banget visualisasi rasa dan suasana ketika hujan menderas lalu air mendadak naik ke pemukiman warga. Duh, gini kali ya rasanya. Khawatir bercampur pasrah karena banjir.

    BalasHapus
  17. Hati saya bergetar membaca puisi di atas, pilu sekali ketika mengingat bencana tersebut

    BalasHapus
  18. Aku sll salut pada org2 yg jago nulis puisi kaya gini. Apalagi yg mengalami scr langsung, feelnya nyampai banget. Semoga segera surut ya banjirnya.

    BalasHapus
  19. Bagus mas puisi tentang banjirnya,

    pengalaman dulu waktu kost kena banjir, bingung mau keluar sebab di lantai 1 airnya tinggi.

    BalasHapus
  20. Keren puisinya jadi inget pengalaman ku dulu lagi tidur tiba-tiba air naik.

    BalasHapus
  21. Puisi adalah untaian rasa yang terbungkus dalam tatanan tenun kata-kata
    Bukan terletak pada indahnya untaian kata
    Tetapi yang membuat syahdu adalah KHIKMAH dibalik sebuah puisi
    Khikmah inilah yang berani dengan lantang bilang bahwa puisi ibarat sebuah KALAM.

    like this article boskuh
    salam kenal Blogger Newbie
    salam BloggerHUB buat semua
    WHOnesia Sikoji

    ditgu kunjungan baliknya
    rahayu...rahayu

    BalasHapus
  22. sudah lama, nggak baca puisi begini. Dan meskipun rangkaian katanya terasa sederhana, tapi maknanya begitu mendalam.

    BalasHapus
  23. Terbaca sebuah pengharapan di puisi kedua, puisi dg tema alam dan bencana ini selalu membuat hati turut merasa berbagai macam gejolak rasa; khawatir, sedih, prihatin, tapi juga hadirnya harapan

    BalasHapus

tulis komentar anda yang paling keren di sini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel