Puisi Gunung Semeru

Gunung Semeru mengeluarkan asap panas
Ilustrasi puisi gunung semeru (foto: MNT)


Puisi Gunung Semeru - Akhir-akhir ini banyak peristiwa bencana alam di Indonesia yang berskala besar, Seperti Gempa di Cianjur, banjir di Kota Jakarta, longsor di daerah-daerah Jawa Barat, angin puting beliung, dan kini terjadi erupsi di gunung Semeru.


Gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut, saat ini sedang tidak baik-baik saja. Sungguh mengerikan sekali jika sampai gunung Semeru meluap-meluap lalu meletus, hingga laharnya menyembur ke tengah kota dan menelan pulau jawa. 

Maka dari itu, kiranya kita dapat terus berdoa, agar semuanya baik-baik saja. Agar tak terjadi hal mengerikan, yang disebutkan tadi.    

Nah, Puisi yang akan saya persembahkan kepada pembaca semuanya, ialah puisi tentang Gunung Semeru. Puisi yang akan membawa kita kepada kesejukan hati, puisi yang memiliki muatan doa yang baik. Sehingga pada saat membaca puisi tersebut, kita seperti sedang berdoa menghadap kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar bencana alam segera berlalu, dan Gunung Semeru tidak berhenti mengeluarkan asap panasnya.  

Puisi Gunung Semeru karya Ihsan Subhan 


Sirnalah Asap Panas


Gunung runcingku, berhentilah bersedih
hentikanlah amarahmu
hapuslah tebal asap yang begitu padat itu
berdamailah dengan putih awan 
yang dihuni burung-burung elang 

Semeruku, 
Desember ini adalah musim dingin
jangan kaupanaskan hujannya
jangan kaugersangkan tanahnya
jangan kau keringkan daunnya
jangan kau kemaraukan langitnya

Semeruku, 
Sirnalah asapmu yang panas itu
hapuslah ia dari kepalamu
isaplah berkah air dari hujanNya
kembalilah tersenyum kepada semesta 
dan maafkanlah kami yang sering alfa

Cianjur, 2022 


Itulah tadi "Puisi Gunung Semeru" dengan judul Sirnalah Asap Panas karya Ihsan Subhan. Semoga puisi tersebut, bisa menjadi doa sapujagat, doa yang bisa menghentikan bencana, terlebih bencana yang saat ini masih berlangsung, yaitu semburan asap panas yang keluar dari Gunung Semeru.

Bencana alam di Indonesia seperti tiada hentinya, tidak sedikit yang kehilangan nyawa akibat bencana alam ini. Mungkinkah ini pertanda, bahwa alam tengah marah, akibat ulah manusia yang sering serakah, akibat ulah manusia yang masih kurang mengayomi alam. 

Dari bencana alam yang terjadi di negeri ini, semoga kita menjadi lebih dekat dengan sang pencipta, menjadi lebih arif dalam menjalani kehidupan, dan menjadi lebih tawakal menerima apa yang sudah dikehendakinya.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Puisi Gunung Semeru "

Posting Komentar

tulis komentar anda yang paling keren di sini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel