ANALISIS PUISI (TEMA SOSIAL)




ANAK-ANAK LUAR BIASA
:Teringat ketika muridku menceritakan siswa-siswa di Sekolah Luar Biasa

Kulihat kalian dalam pelukan senja
Ramai bertasbih dengan pohon-pohon rindang
Dan bermain senyum gembira
Mengulum wajah dengan riang

Di kebun sederhana
Kalian memetik rerumputan dan bunga-bunga
Lalu menerbangkannya
Agar kalian dapat tertawa

Kulihat kalian bermain
Dan belajar dengan siang
Dengan bahasa yang kalian punya
Dengan gerak yang kalian bisa

Kulihat kalian melompat-lompat
Meninggikan kepala dan tangan
Menjamah awan yang tiada pernah jatuh
Memanah kemuning langit biar lebih teduh

Kulihat kalian melepas senja
Dan menjemput malam datang

Kulihat kalian miris mengucap takbir
Dari sorai mendayu adzan di barat sana
Kulihat kalian pergi ke arah suara sorga
pada awal malam kalian belajar kembali dengan senyuman

kulihat kalian khusu’ bersyukur
lalu aku bertanya pada pedalaman jiwaku
apakah aku masih bisa bicara, bergerak, dan berfikir dengan mudah?

Ihsan Subhan
Cianjur, 2008

Analisis:
Puisi di atas menceritakan tentang kegiatan bermain dan belajar anak-anak yang kurang normal, akan tetapi mereka masih bisa merasakan kebahagiaan dan syukur hidup dari Tuhan.

Gaya bahasa/majas
Puisi tersebut menggunakan majas personifikasi yaitu mengorangkan atau memandang sesuatu benda itu seolah memiliki sifat seperti manusia. Terlihat dalam bait pertama baris kesatu ”kulihat kalian dalam pelukan senja”. Kata pelukan biasanya digunakan untuk manusia, akan tetapi dalam puisi di atas pelukan dipakai untuk benda di langit.

Puisi di atas juga menggunakan majas perumpamaan seperti ”kulihat kalian pergi ke arah suara sorga” artinya, perumpamaan tentang pergi ke masjid, karena suara adzan tersebut berasal dari masjid, dan masjid adalah tempat ibadah orang islam, orang yang melaksanakan ibadah tentu saja akan masuk surga.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

3 Responses to "ANALISIS PUISI (TEMA SOSIAL)"

  1. hmm, mungkin penulisan esai ini kurang begitu bisa dicermati karena seperti puisi dan esai menyatu

    BalasHapus
  2. puisi diatas laksana madu..

    BalasHapus

tulis komentar anda yang paling keren di sini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel