15 Penyair Indonesia Siap Tampil di Sastra Bulan Purnama Bantul

Isbedy Setiawan ZS



Sebanyak 15 penyair dari berbagai daerah di Indonesia, bakal tampil membacakan puisi di Sastra Bulan Purnama edisi 116 di Amphytheater Tembi Rumah Budaya, Jalan Parangtritis Km 8,5 Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Kamis (27/5) pukul 19.30 WIB yang disiarkan secara live melalui youtube sastra bulan purnama.

Para penyair ini, akan membacakan puisi karya 52 penyair yang ada dalam antologi puisi ‘Hujan Pertama di Bulan Purnama’. Pembacaan puisi ini, menurut Ons Untoro, selaku penyelenggara Sastra Bulan Purnama, penyelenggaraannya digelar masih dalam format poetry reading from home seri 16.

Antologi puisi ini, lanjut Ons Untoro, merupakan periode 4 dari seri sastra tembi, menampilkan 52 penyair dari berbagai kota di Indonesia. Puisi-puisi yang sudah tayang di tembirumahbudaya.com setiap hari Jumat. Pada bulan Mei 2021 ini, merupakan periode yang ke 4. ”Setiap Jumat yang dimulai bulan Mei 2020 puisi dari para penyair yang lolos kurasi redaksi ditayangkan di tembirumahbudaya,com,” ujar Ons Untoro, penggagas Sastra Bulan Purnama kepada Smol.id di Yogyakarta, Kamis (20/5).

”Tayangan terakhir, lanjut dia, pada bulan April 2021 lalu, kemudian bulan Mei 2021 diterbitkan sekaligus diluncurkan di Sastra Bulan Purnama,” tambah Ons Untoro, koordinator Sastra Bulan Purnama yang sekaligus mengkurasi puisi. Pandemi covid 19 yang sudah lebih dari satu tahun ini membuat peluncuran antologi puisi seri sastra tembi tidak bisa diselenggarakan secara offline, melainkan melalui jalur yang dikenal sebagai daring.

Mei tahun 2020 lalu, antologi puisinya berjudul ‘Mata Air Hujan di Bulan Purnama’ diselenggarakan secara daring. Dua buku sebelumnya, periode 1 berjudul ‘Kepada Hujan di Bulan Purnama’ (2018), dan periode 2 berjudul ‘Membaca Hujan di Bulan Purnama’ (2019) masih diselenggarakan secara offline. 

”Pada periode 3 dan 4, karena pandemi Covid-19, kita tidak boleh saling berkerumun, tetapi tidak ada larangan membaca puisi, maka dipilih secara on line dan diberi tajuk poetry reading from home,” jelas Ons Untoro. Beberapa penyair yang membacakan puisi dari 52 penyair yang puisinya masuk dalam antologi puisi, di antaranya Isbedi Stiawan (Lampung), yang selama ini dikenali sebagai paus sastra Lampung, Eddy Pranata PNP (Banyumas), Indri Yuswandari (Kendal), Darmanto Andreas (Magelang).

Junaidi Haes (Ngawi), Mahesa Noe (Klaten), Didik Eros (Jombang), Yuliani Kumudaswari, Yanti S Sastra (Semarang) dan beberapa penyair dari Yogyakarta, diantaranya Marjuddin Suaeb, Enes Pribadi, Dalle Dalminto, Siti Dwi Sugiarti, Sri Wijayati, Rnd Krisnawati, Budi Eswe, Budi Susanto, Nursisto dan beberapa nama lain. 

”Dari 52 penyair yang puisinya masuk dalam antologi puisi tidak semua tampil membacakan puisi, tapi biasanya hadir secara on line melihat pertunjukkan live Sastra Bulan Purnama,” ujar Ons Untoro.

Dari 15 penyair yang tampil memang tidak ada yang menyajikan puisi dalam bentuk lagu, yang lazim disebut sebagai lagu puisi. Tetapi penampilannya dalam membaca puisi ada yang disertai iringan musik, namun ada juga yang tampil sebagaimana adanya membaca puisi. 

Sastra Bulan Purnama sebagai ruang interaksi antara penyair dan pecinta puisi, selama lebih dari 9 tahun ini terus saling menjaga silaturahmi. Penyair dari berbagai kota saling bertemu di Tembi Rumah Budaya melalui Sastra Bulan Purnama dan masing-masing saling meneguhkan persahabatan. 

”Jadi Sastra Bulan Purnama, bisa dikatakan medan persahabatan dan berkreasi, sehingga masing-masing penyair terus berkarya sekaligus bersahabat dengan pecinta sastra,” ujar Ons Untoro. (Rangga Permana/aa/smol)

Sumber berita: smol.id

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "15 Penyair Indonesia Siap Tampil di Sastra Bulan Purnama Bantul"

Posting Komentar

tulis komentar anda yang paling keren di sini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel